Tuesday 30 September 2014

JKT48 ~ Oogoe Diamond (Teriakan Berlian)

Lyrics :

Ku mengejar bis yang mulai berjalan
Ku ingin ungkapkan kepada dirimu
Kabut dalam hatiku telah menghilang
Dan hal yang penting bagiku pun terlihat

Walaupun jawaban itu sebenarnya begitu mudah
Tetapi entah mengapa diriku melewatkannya
Untukku menjadi diri sendiri
Ku harus jujur
Pada perasaanku

Ku suka dirimu ku suka
Ku berlari sekuat tenaga
Ku suka selalu ku suka
Ku teriak sebisa suaraku
Ku suka dirimu ku suka
Walau susah untukku bernafas
Tak akan kusembunyikan
OOGOE DIAMOND

JKT48 ~ Namida no Shinkokyuu (Nafas Dalam Air Mata)

Lyrics :

Semua manusia pada saat terlahir menangis dengan keras
Tuk bisa jalani kehidupan panjang ini
Satu hal yang adalah terpenting

Segala kesulitan dan kesedihan, janganlah kamu tanggung seorang diri
Tak perlu pengontrol suhu, keluarkan perasaanmu

CRY FOR
Nafas di dalam air mata, bersihkan alirkan seluruh hatinya itu
Tak peduli pandangan orang, keluarkan suara, kosongkan semua cobalah
Ya, kebaikan yang di sekitar
Ah, nanti kan meresap perlahan-lahan

JKT48 ~ JKT Sanjou! (JKT Datang!)

Lyrics :

Tidak cocok untuk
Bisa teruskan hidup
Membosankan saja
Melihat mimpi
Sepertinya akan terluka
Merepotkan saja

Tak melakukan apa pun
Tertiup angin
Ingin menjadi pasir
Juga melupakan
Air mata yang mengalir
Hari tanpa semangat

Entah dari mana kepalan tangan seakan terangkat tinggi
Suaranya pun juga terdengar
Teriakan (Teriakan) yang mengetuk (yang mengetuk)
Mengetuk pintu hati

JKT48 ~ Ano Koro no Sneakers (Sneakers Waktu Itu)

Lyrics :

Sudah berapa tahun lalu?
Sekolah yang kurindukan
Berbunyi suara bel
Yang sudah usang

Ada di sebelah kenangan
Gubuk yang berwarna biru
Lorong koridor juga
Sekarang diperbaiki

Di lapangan skolah
Berdiri sendiri
Bentangkan tangan
Menutup mata

JKT48 ~ Hikoukigumo (Jejak Awan Pesawat)

Lyrics :

Di antara musim gugur dan dingin
Kita bersama
Berniat mengambil jalan pintas
Melupakan belokan masa depan
Dan kebaikan
Dan juga melupakan sang angin

SAYONARA kau bisikkan
Ekspresimu saat itu
Sinar mentari tak sampai
Cinta itu telah layu dan gugur

Jejak pesawat yang di langit
Garis putih lurus memanjang
Perasaan siapa yang masih ada
Tanpa mampu menoleh ke belakang
Jejak pesawat suatu waktu
Seperti cakar tajam menusuk
Meninggalkan bekas tipis, luka baru
Dengan tatapan kosong
Diriku memandang